Sabtu, 02 November 2013

Indonesia Taklukkan Kyrgyzstan 4-0



Timnas Indonesia menggelontor tamunya Kyrgyzstan empat gol tanpa balas pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat.

Gol kemenangan anak asuh Jacksen F Tiago dicetak oleh Zulham Zamrun menit 27 dan 37, Titus Bonai menit 66 dan Achmad Jupriyanto pada menit 70.

Timnas Garuda yang turun dengan formasi berbeda dibandingkan sebelumnya bermain dengan tenang sejak awal babak pertama. Duet Zulham Zamrum dan Samsul Arif dilini depan membuat pola serangan yang dibangun lebih variatif.

Ancaman pertama ke gawang Kyrgyzstan dilakukan oleh sang kapten Ahmad Bustomi menit enam. Hanya saja, tendangan pemain Mitra Kukar ini mampu ditahan Pavel Matiash. Setelah itu serangan ke arah gawang lawan terus terjadi.

Zulham Zamrun akhirnya mampu memecah kebuntuan pada menit 27. Pemain Mitra Kukar ini sukses memperdayai kiper Kyrgyzstan dan membawa timnas unggul 1-0. Timnas sebenarnya kembali mendapatkan peluang menit 36. Hanya saja tendangan Samsul Arif mampu ditepis Pavel Matiash.

Keganasan Zulham Zamrun di lapangan kembali membuahkan hasil. Pada menit 37, pemain kelahiran Ternate ini mampu menggandakan kedudukan menjadi 2-0 unuk Timnas Garuda. Kedudukan 2-0 bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua Kyrgyzstan berinisiatif melakukan tekanan. Pola serangan dibangun dengan rapi. Hanya saja upaya untuk mengejar ketertinggalan selalu tertahan dibarisan pertahanan Timnas Garuda yang dimotori Victor Igbonefo.

Anak asuh Jacksen F Tiago juga tidak ketinggalan. Duet Samsul-Zulham Zamrun juga terus mengancam. Bahkan Zulham Zamrun nyaris mencetak gol ketiganya. Hanya saja tendangannya masih melebar disisi kanan gawang Kyrgyzstan.

Demi mendapatkan formasi yang terbaik untuk menghadapi China, Jacksen F Tiago menarik duet Samsul-Zulham dan digantikan duet Boaz Solossa-Titus Bonai. Hasilnya serangan lebih cepat dan variatif.

Berawal dari umpan dari lini tengah yang dimotori Ahmad Bustomi dan Taufiq, Titus Bonai yang baru saja masuk mulai mengacak-acak pertahanan lawan. Hasilnya pada menit 66 mampu memperdayai kiper pengganti, Ruslan Amriov sehingga membawa timnas ungggul 3-0.

Unggul jauh tidak membuat Timnas Garuda menurunkan tempo permainan. Justru pemain tengah Achmad Jupriyanto mampu menambah pundi gol timnas pada menit 70. Gol ini tercipta melalui tendang terarah setelah mendapatkan umpan Boaz Solossa dari tendangan pojok.


Terus dominan, Boaz Solossa dan kawan-kawan terus berusaha menambah gol meski lawan juga beberapa kali melakukan serangan balik. Anak asuh Sergey Dvoryankov juga tidak kalah gesitnya dalam menyerang. Tapi semuanya mampu dipatahkan.

Menjelang akhir pertandingan, Jacksen F Tiago terus melakukan rotasi pemain termasuk mainkan Juan Revi untuk menggantikan Achmad Jupriyanto dan Tantan menggantikan Ahmad Bustomi.

Dengan masuknya beberapa tenaga baru, Timnas Garuda berusaha mencoba menerapkan beberapa formasi. Hanya saja hingga pertandingan usai tidak ada penambahkan gol. Kedudukan akhir 4-0 untuk Indonesia.

Susunan pemain Indonesia : I Made Wirawan (pg), Victor Igbonefo, Raphael Maitimo, Taufiq, Achmad Jufriyanto/Juan Revi, Ruben Sanadi, Hasyim Kipuw/Supardi, Muhammad Roby/Fachrudin, Ahmad Bustomi/Tantan (k), Zulham Zamrun/Boaz Solossa dan Samsul Arif/Titus Bonai.

Adapun pemain Kyrgyzstan : Pavel Matiash/Ruslan Amirov (pg), Takhir Avchiev, Khurshit Lutfullaev, Elijah Aryee, Mirlan Murzaev/Aziz Sydykov, Ivan Filatov/Kairat Zhyrgalbek Uulu, Akhlidin Israilov, Ildar Amirov, Vadim Kharchenko (k), Faruh Abitov dan Artur Muladzhanov.(IRIB Indonesia/Antara)

Evaluasi Jacksen Setelah Indonesia Mengalahkan Kyrgyzstan


VIVAbola - Pelatih Timnas Indonesia, Jacksen F Tiago menyampaikan evaluasi atas kemenangan besar 4-0 yang diraih Indonesia saat menghadapi Kyrgyzstan di laga uji coba, Jumat 1 November 2013 di SUGBK.

Indonesia memetik kemenangan empat gol tanpa balas dalam pertandingan di SUGBK, Jumat 1 November 2013. Striker Indonesia, Zulham Zamrun sukses mencetak dua gol. Sepasang gol Indonesia lainnya disumbangkan Titus Bonai dan Ahmad Jufriyanto.

Menurut sang pelatih, kunci kesuksesan Indonesia terletak dari efektivitas kinerja lini tengah yang digalang Ahmad Bustomi dan kawan-kawan, terutama dalam memutus alur serangan Kyrgyzstan.

Di samping itu, Indonesia sukses mengatur tempo permainan dan organisasi permainan berjalan dengan baik. Proses kerja sama antarlini menjadi lebih tajam karena umpan yang dikirimkan mampu menjangkau sasaran.

"Kami sudah memprediksi apa yang akan terjadi termasuk mengembangkan strategi yang dipersiapkan untuk melawan Kyrgyzstan. Seperti kami lihat, mereka mengandalkan bola-bola atas. Dan itu sukses kami redam," tutur Jacksen.
Meski demikian, Jacksen menilai lini belakang Indonesia belum teruji karena peran pemain tengah sudah cukup untuk memutus aliran bola Kyrgyzstan. Jacksen pun mengakui kondisi itu. "Memang harus diakui gelandang bekerja lebih keras dari pemain belakang. Saya menyadari kondisi tersebut. Itu sudah diperhitungkan," kata Jacksen usai pertandingan.

Untuk mengasah kemampuan pemain bertahan mengahalau serangan, Jacksen akan memberikan porsi latihan lebih intensif bagi pemain belakang. "Tekanan di sektor tersebut sangat dibutuhkan agar permainan tim terus berkembang saat melawan China," beber pelatih 45 tahun itu.

Hal senada diungkapkan pemain bertahan Indonesia, Victor Igbonefo. Menurut dia, lini belakang masih butuh tekanan yang lebih besar dalam pertandingan uji coba agar lini belakang bisa menemukan performa terbaiknya.
"Saya harap adanya konsistensi di dalam tim. Saat ini kami ingin mengembangkan diri agar bisa bermain dengan baik saat melawan China," tutur Victor.

Rapor Permainan Timnas Senior Indonesia Usai Bantai Kyrgyztan

IVAbola - Tim nasional Indonesia meraih hasil positif saat menjajal Kyrgyztan dalam laga persahabatan hari Jumat malam, 1 November 2013. Siapa yang bersinar saat "Skuad "Garuda" menang telak 4-0?

Tampil di depan Stadion Utama Gelora Bung Karno, yang nyaris kosong, Indonesia tetap tampil ngotot. Skuad asuhan Jacksen F Tiago langsung unggul dua gol di paruh pertama lewat Zulham Zamrun.

Pada paruh kedua, Indonesia sukses mencetak dua gol tambahan meski sudah melakukan sejumlah perubahan. Sejumlah pemain anyar mampu tampil baik pada laga semalam.

Siapa-siapa sajakah pemain yang mendapatkan nilai plus pada laga semalam. Ini dia rapor pemain timnas senior usai kemenangan besar atas Kyrgyztan, versi VIVAbola:

Kiper:
I Made Wirawan: 6,5

Tak banyak serangan yang berbaha ke arah gawang Indonesia sepanjang 90 menit. I Made tercatat hanya melakukan dua penyelamatan. Clean sheet jadi modal penting jelang lawan China.

Belakang:
Victor Igbonefo: 7,5

Bermain lugas dan tetap konsisten menjadi palang pintu utama Indonesia. Serangan Kyrgystan yang mengandalkan umpan-umpan lambung pun bisa diantisipasi dengan baik.

M. Roby: 7

Kerjasama Roby denganm Victor sudah jauh lebih baik dari laga sebelumnya. Roby, yang didapuk menjadi kapten tim, tidak bermain terburu-buru, lebih tenang, dan tampak percaya diri.

Hasyim Kipuw: 7
Aksi Kipuw yang kerap menusuk membantu sektor penyerangan tidak terlihat. Bek yang menghuni sisi kanan pertahanan Indonesia sering fokus ke pertahanan. Tapi permainannya cukup baik.

Ruben Sanadi: 7,5
Mampu menunjukan dirinya pantas jadi pilihan utama di timnas. Rajin melakukan overlapping, memiliki umpan akurat, ditambah kecepatan mumpuni. Kerja kerasnya patut diacungi jempol

Ahmad Jufriyanto: 7,5
Mampu tampil baik setelah sempat mengecewakan beberapa waktu lalu. Pemain yang baru diikat oleh Persib Bandung ini kerap jadi batu ganjalan lawan saat coba menekan. Satu gol jadi nilai plus dari permainan Jufriyanto.

Raphael Maitimo: 7
Masih menunjukan kelasnya sebagai salah satu pilar penting timnas di lini tengah. Tinggi badan jadi kelebihan Maitimo dalam berduel dengan lawan. Karakter tanpa kompromi masih terlihat pada pertandingan semalam.

M. Taufiq: 7,5

Pemain yang paling menonjol di lini tengah Indonesia. Coach Jacksen menjadikan Taufiq sebagai penyambung lini tengah kedepan. Kerjasamanya dengan Jufrianto dan Maitimo begitu cair. Tak heran, dirinya selalu jadi pilihan utama sampai saat ini.

Ahmad Bustomi: 7
Diplot sebagai gelandang serang yang berdiri di belakang dua striker. Meski baru, Bustomi tampak tidak kesulitan beradaptasi. Ia pun kelihatan lebih rajin bergerak untuk membuka ruang. Pengertiannya dengan Taufiq pun sangat bisa dinikmati.

Samsul Arif: 7,5

Membayar kepercayaan Jacksen memanggilnya kembali dengan penampilan cemerlang. Dua kali umpannya berbuah gol untuk Indonesia di paruh kedua. Cepat dan berani berduel jadi andalan pesaing Greg Nwokolo itu.

Zulham Zamrun: 8
Dua gol berkelas sukses dicetak oleh Zulham ke gawang Kyrgystan, salah satunya dengan mengecoh kiper lawan. Selama paruh pertama, sentuhan satu duanya dengan Samsul sangat manis. Keputusan Jacksen memasang duet anyar ini berbuah manis.

Pemain Pengganti:
Titus Bonai: 7

Masuknya Tibo membuat aliran bola di lini depan tak seluwes babak pertama. Pergerakannya kerap individualistis. Namun, salah satu liukan cantiknya hanya delapan menit usai dimasukan berbuah gol bagi Indonesia.

Boaz Solossa: 6,5
Kombinasinya dengan Titus Bonai tidak dapat meneruskan duet Zulham-Samsul. Kerap salah pengertian atau terlambat mengirimkan bola. Namun, sepak pojok Boaz sukses disambar Jufrianto yang jadi gol.

Juan Revi: 6
Tidak terlalu terlihat perubahan sejak masuknya Juan Revi di sektor tengah. Tak banyak memberikan kontribusi berarti.

Fachrudin: 6
Dimasukan sebagai salah satu gelandang serang, Fachrudin sulit langsung 'nyetel' dengan level timnas. Perubahan ini juga tak memberikan dampak besar.

Tantan: -
Masuk kurang dari 10 menit, sehingga penampilannya tidak dapat dinilai. 

Disayangkan, SUGBK Sepi Saat Timnas Indonesia Main Semalam


VIVAbola - Kurangnya animo masyarakat untuk menonton langsung pertandingan Timnas Indonesia kontra Timnas Kyrgyzstan, Jumat,  disayangkan Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, Azwan Karim. Kendati kecewa, Azwan tetap mengaku senang karena Indonesia menang atas Kyrgyzstan.

Sesuai yang tertera di data pertandingan, jumlah penonton hanya 1.527 dari 44 ribu tiket yang dilepas oleh panpel pertandingan. Azwan mengaku, pihaknya mengalami kerugian dengan minimnya jumlah penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

"Kerugian pasti, tapi dibalas kemengan Timnas, jadi enggak rugi-rugi amat. Kerugian belum kita hitung. Tapi, kita memang prihatin dengan jumlah penonton," ungkap Azwan kepada VIVAbola, Jumat 1 November 2013.

Menurut Azwan, penyebab sangat minimnya jumlah penonton di SUGBK karena cuaca yang buruk dan situasi jalanan macet akibat demonstrasi yang dilakukan para buruh.
Dia pun berharap pada pertandingan-pertandingan Timnas Indonesia ke depan, animo masyarakat akan besar untuk mendukung Boaz Solossa dan kawan-kawan.

"Ya kita tahu, situasi di luar ada demo orang mungkin takut, terus hujan jadi salah satu faktor juga. Tapi yang terutama kita pikir karena ada demo, orang takut datang ke stadion," urai Azwan.

"Mungkin orang juga males menghadapi macet. Spekulasi takut ada kericuhan. Orang pilih stay di rumah, apalagi ini live, jadi mungkin lebih memilih nonton di rumah," paparnya.

Timnas U-23 kalahkan Lampung Selection 2-1

Bandarlampung (ANTARA News) - Tim Nasional U-23 berhasil mengalahkan Lampung Selection dengan skor 2-1 dalam pertandingan persahabatan sebagai bagian dari rangkaian uji coba tim yang dimoderatori Rahmad Darmawan tersebut, di Stadion Pahoman Bandarlampung, Sabtu sore.

Gol untuk kemenangan Timnas U-23 diciptakan oleh Okto Maniani pada menit ke-9 dan Syakir Sulaiman pada menit ke-45, sedangkan gol balasan dari Lampung Selection diciptakan oleh Gito Prasetyo pada menit ke-89.

Dalam pertandingan yang berlangsung tiga kali tiga puluh menit tersebut kedua tim sama-sama bermain "ngotot", namun Timnas U-23 lebih mendominasi serangan.

Ketajaman lini depan timnas sangat terasa dominan pada babak pertama, dengan banyak mengandalkan umpan silang, namun gol pada babak pertama justru diciptakan dari tendangan bebas yang dilakukan oleh Okto.

Memasuki babak kedua Lampung Selection bermain lebih lepas, bahkan sempat mendominasi serangan selama hampir 10 menit pertama.

Meskipun membahayakan, tidak satupun dari serangan Ismet Sofyan dan kawan-kawan yang membuahkan gol.

Permainan keras tim Lampung Selection membuat wasit mengeluarkan kartu kuning kepada salah satu pemain Manda Cingi pada menit ke-13.

Gawang Lampung Selection kembali dibobol Timnas U-23 melalui sundulan Syakir Sulaiman setelah menerima umpan silang dari Okto.

Pada babak ketiga, permainan menjadi makin menarik karena pelatih Rahmad Darmawan menurunkan hampir semua pemain intinya diantaranya Andik Vermansyah, Ramadani Lestaluhu, dan Diego Michels.

Kecepatan Andik dalam menyerang menaikkan ritme pertandingan, dan sempat membuat pertahanan Lampung Selection kocar-kacir, meskipun tidak satupun dari serangan timnas membuahkan gol.

Gol ketiga dalam pertandingan tersebut justru menjadi milik Lampung Selection oleh Gito Prasetyo, yang memanfaatkan kemelut di mulut gawang Timnas U-23, satu menit menjelang pertandingan berakhir.

Hingga peluit panjang ditiup wasit Andre Hariwibowo, kedudukan pertandingan 2-1 untuk kemenangan Timnas U-23. 

inilah Klub Yang Direncanakan Menjadi Lawan Indonesia U-23



Tim nasional Indonesia U-23 akan menghadapi klub papan atas kala melakukan lawatan ke Hongkong.

Tim nasional Indonesia U-23 yang tengah bersiap mengikuti ajang SEA Games 2013 di Myanmar nanti pada bulan Desember, sudah merencanakan lawan tanding uji coba baru di Hongkong.

Setelah rangkaian hasil buruk di uji coba sebelumnya, Indonesia U-23 akan menghadapi tiga klub papan atas Divisi Satu Liga Hongkong ketika berkunjung ke Hongkong nanti. Uji coba tersebut rencananya akan dilakukan pada pertengahan November mendatang.

“Ada rencana tiga kali uji coba. Tiga-tiganya lawan adalah peserta liga super Hong Kong,” papar sang pelatih kepala timnas U-23, Rahmad Darmawan.

Tiga klub tersebut adalah Sun Pegasus, Kitchee SC, dan Citizen Athletic. Ketiga klub tersebut merupakan klub yang cukup disegani di liga domestik Hongkong. Bahkan Kitchee SC sendiri cukup eksis di level kejuaraan klub asia, Piala AFC.

Indonesia U-23 sendiri selain akan mengunjungi Hongkong dalam rangkaian uji coba, skuat Rahmad Darmawan tersebut juga sudah direncanakan untuk mengikuti kejuaraan di Jakarta, namun RD belum mau menjelaskan kejuaraan apa itu.

“Uji coba rencananya digelar pada 12, 14, dan 16 November. Namun, uji coba 16 November saya minta untuk dibatalkan karena ada rencana ikut dalam turnamen di Jakarta. Turnamennya apa, tanya BTN saja,” pungkasnya.

Tim Garuda Muda sendiri terakhir melakukan parta uji coba adalah menjamu Timor Leste U-23 di Maguwoharjo (30/10), dimana laga tersebut berakhir imbang tanpa gol. 

Syamsir Alam Dicoret dari Timnas Indonesia U-23


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemain asal Indonesia yang berkiprah di DC United, Syamsir Alam, dipastikan dicoret dari tim nasional U-23. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan.

“Benar, sudah ada penyusutan pemain timnas Indonesia U-23. Semula pemain ada 37. Salah satu pemain yang dicoret adalah Syamsir Alam,” kata Rahmad Darmawan kepada wartawan, Senin (28/10/2013).

Selain Syamsir, ada 11 pemain lain yang dicoret oleh RD (sapaan Rahmad Darmawan). RD mempertimbangkan beberapa faktor dalam penyusutan jumlah pemain timnas Indonesia U-23.

“Saya juga sudah membandingkan pemain-pemain tersebut dengan pemain lainnya, ternyata kalah bersaing. Ada hal lain juga, misalnya kesehatan,” lanjut RD.

RD belum mau menyebut secara pasti nama-nama pemain yang dicoret. Menurutnya, skuad berjumlah 25 pemain akan dirilis Badan Tim Nasional (BTN), dalam waktu dekat.

“Nanti akan dirilis oleh BTN,” pungkas RD.

Timnas Indonesia U-23 akan dipersiapkan untuk ajang SEA Games 2013 di Myanmar, Desember mendatang. Tim Garuda Muda terakhir kali merebut medali emas di ajang tersebut terjadi saat SEA Games 1991 di Manila, Filipina.

ndonesia U-23 Ditahan Imbang Timor Leste U-23

Indonesia U-23 Ditahan Imbang Timor Leste U-23
Tidak ada gol tercipta dalam pertandingan antara Indonesia U-23 dan Timor Leste U-23 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, yang berjalan cukup panas.

Babak Pertama
Skuat Indonesia muda langsung mengambil inisiatif untuk melakukan tekanan terlebih dahulu, dan Alfin Tsuasalamony mampu memberi ancaman melalui tendangan bebas ketika laga baru berjalan sepuluh menit, namun eksekusinya masih dapat diantisipasi dengan baik oleh Ramos.

Skuat asuhan Rahmad Darmawan bahkan berhasil mencetak gol di menit ke-15 melalui sontekan Andri Ibo, namun sayang wasit menganulir gol tersebut karena pemain Persidafon Dafonsoro itu sudah berada dalam posisi off-side.

Timor Leste mampu memberi perlawanan yang tangguh dengan permainan sabar dan disiplin, sehingga membuat Indonesia kerap kesulitan menguasai bola.

Indonesia kembali memperoleh peluang emas ketika Bayu Gatra berada dalam posisi bebas di kotak penalti, namun sayang tembakannya masih terlalu lemah. Setelah itu, Alfin juga kembali mengancam melalui tendangan keras dari luar kotak penalti, tetapi akurasinya masih belum menemui sasaran.

Ramdani Lestaluhu juga masih belum beruntung di babak ini setelah tembakannya di sudut sempit hanya membentur tiang gawang yang dikawal Ramos.

Timor Leste juga beberapa kali mendapat peluang bagus untuk mencuri gol, namun lemahnya penyelesaian akhir membuat gawang Indonesia masih selamat. Paruh pertama berakhir dengan skor imbang tanpa gol.

Babak Kedua
Indonesia kembali menggebrak di awal pertandingan, kesalahan bek Timor Leste mampu dimanfaatkan Bayu Gatra untuk melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti tim tamu, namun sayang sontekannya hanya melintas di depan gawang, dan Andik Vermansyah yang menyambut bola juga tidak mampu memaksimalkannya.

Kesalahan Andri Ibo hampir menghukum Indonesia di menit ke-57, ia gagal menyapu bola dan membuat Jairo mampu merangsek bebas ke kotak penalti, beruntung tembakannya masih melayang di atas mistar gawang.

Indonesia semakin gencar memberi tekanan di 30 menit terakhir pertandingan. Alfin lagi-lagi memperoleh peluang emas dan kembali gagal membuahkan hasil. Tandukannya memanfaatkan umpan tendangan bebas masih tepat ke arah kiper lawan.

Tekanan dari sisi sayap yang terus tertahan membuat Rahmad Darmawan melakukan beberapa perubahan, Egi Melgiansyah dimasukkan untuk menggantikan Risky Pellu sementara Pahabol ditarik keluar dan digantikan dengan Sunarto. Beberapa menit kemudian, Oktovianus Maniani juga dimasukkan untuk memperkuat serangan.

Namun, meningginya tensi pertandingan tampaknya membuat performa kedua tim tidak berkembang secara maksimal. Beberapa kali pertandingan dihentikan karena ada pemain yang terkapar karena cedera. Hal itu membuat kedua tim gagal mencetak gol dan pertandingan berakhir dengan skor imbang tanpa gol.

Susunan Pemain

Indonesia U-23 XI: Meiga; Ibo, Manahati, Alfin, Diego, Dedi, Pelu, Ramdani, Bayu, Fandi, Pahabol.

Timor Leste U-23 XI: Ramos, Olivera, Cesar, Sarmento, Barbosa, Ramon, Felipe, Tiago, Nicolau, Martins, Cortez

Sepatu Evan Dimas dari Jualan Sayur, Tristan Alif Dipanggil Ajax

Sepatu Evan Dimas dari Jualan Sayur, Tristan Alif Dipanggil Ajax



Liputan6.com, Jakarta : Dari sekian banyak berita yang dipublikasikan Kanal Bola Liputan6.com edisi Jumat (25/10/2013), ada lima berita yang berhasil menarik perhatian pembaca setia. Apa saja berita itu?

1. Indra Sjafri Keberatan Lepas Evan Dimas dkk ke Inter
Kehebatan Tim Nasional U-19 yang baru saja menjuarai Piala AFF U-19 dan mengalahkan Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U-19 membuat banyak klub tertarik memakai jasa Evan Dimas Darmono dkk. Tak hanya klub dalam negeri, beberapa klub luar negeri juga berminat. Salah satu klub yang dikabarkan ingin memboyong beberapa punggawa U-19 adalah Inter Milan. Klub raksasa Serie A itu sekarang sudah menjadi milik pengusaha Indonesia Erick Thohir. Raja media itu sebelumnya pernah membawa pemain Indonesia Syamsir Alam ke klub MLS miliknya, DC United di Amerika Serikat. Meski Inter punya reputasi sebagai salah satu klub terbesar di dunia, Indra Sjafri menyarankan agar punggawa Timnas U-19 untuk tidak terburu-buru menerima tawaran pindah ke Giuseppe Meazza. Indra menganggap masih terlalu dini bagi pemain Evan Dimas dkk, mencoba peruntungan bermain di klub luar negeri.

2. Kisah Evan Dimas: Sepatu Pertama dari Jualan Sayur [1]
Publik sepakbola di Tanah Air kini sudah mendapat idola baru: Evan Dimas. Kepopuleran Evan tidak diperoleh secara instan, tapi dicapai lewat proses panjang, ketekunan berlatih, pembelajaran yang terus menerus, dan kerja keras. Jalan terjal dan berliku rupanya memang harus dilalui Evan Dimas saat dirinya ingin mewujudkan keinginannya menjadi pemain sepakbola. Evan menyadari, orangtuanya hidup dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan. Bahkan untuk membeli sepasang sepatu sepakbola saja, ia harus bersabar menunggu orangtuanya punya uang

3. Wah, Banyak yang Coba Titip Pemain Masuk ke Timnas U-19
Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19 Indra Sjafri membenarkan, ada pihak-pihak yang mencoba menitipkan pemain ke dalam tim asuhannya. Namun Indra sama sekali tak tergiur dengan iming-iming uang. Indra lebih memilih memanggil pemain-pemain yang memang layak. Langkah Indra menolak adanya pemain titipan terbukti tepat. Tim asuhan Indra berhasil menjuarai Piala AFF U-19 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 dengan hasil sempurna di babak kualifikasi termasuk mengalahkan Korea Selatan.

4. Moratti Lepas Inter Karena Interisti Indonesia
Pada pertengahan bulan Oktober, Indonesia dibuat bangga oleh gebrakan pengusaha muda Erick Thohir. Raja media itu berhasil menjadi pemilik klub raksasa Italia Inter Milan. Erick membeli saham mayoritas klub sebesar 70 persen dari Massimo Moratti. Tidak mudah untuk bisa menjadi pemilik Inter. Pasalnya Moratti dikenal sangat mencintai La Beneamata. Sebelumnya investor dari China, Rusia, dan Timur Tengah telah menemui kegagalan dalam merayu Moratti untuk melepas Inter. Diterimanya tawaran Erick tentunya karena pemilik klub DC United itu punya nilai plus di mata Moratti untuk membawa Inter kembali menjadi klub yang disegani di Italia dan Eropa. Selain gelontoran uang dari Erick, faktor lain yang menjadi penentu Moratti bersedia melepas Inter ternyata adalah karena antusiasme luar biasa Interisti di Indonesia saat Inter berkunjung ke Jakarta tahun lalu.

5. Tristan Alif `Messi Indonesia` Dipanggil Ajax Amsterdam
Masih ingat pemain sepakbola cilik Indonesia sempat disebut-sebut sebagai 'Messi Indonesia'? Ya, dialah Tristan Alif Noufal yang kini berumur 8 tahun. Kehebatan Tristan sempat jadi pembicaraan publik sepakbola. Karena kehebatannya itulah, Tristan kemudian disebut-sebut sebagai 'Messi Indonesia' karena memiliki kehebatan seperti bintang Barcelona itu. Tristan dapat panggilan dari klub asal Belanda Ajax Amsterdam untuk berlatih sepakbola selama 5 tahun di akademi sepakbola mereka. (jnp)


Biaya Pelatnas Evan Dimas cs Capai Rp 30 Miliar

Biaya Pelatnas Evan Dimas cs Capai Rp 30 Miliar

Liputan6.com, Jakarta : Timnas Indonesia U-19 akan menjalani pelatnas yang terbagi dalam tiga tahap untuk menuju Piala Asia U-19 2014 di Myanmar pada Oktober 2014. Ketiga tahap tersebut yaitu persiapan umum, spesifik, dan pra kompetisi. Rencananya, untuk tahap persiapan umum akan mulai digelar di Batu, Jawa Timur, pada 9 November mendatang.

Sekjen PSSI Joko Driyono memaparkan, untuk menjalani pelatnas tersebut biaya yang harus dikeluarkan PSSI tidak sedikit. "Biaya pelatnas diperkirakan mencapai Rp 20 miliar sampai Rp 30 miliar," kata Joko di kantor PSSI, Jakarta, Rabu (30/10/2013), seperti dilansir Goal.
Joko menuturkan, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan direncanakan untuk menjalani uji coba sekitar 20 atau 30 kali hingga Piala Asia U-19 nanti.
Sementara itu, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) La Nyalla Mahmud Mattalitti mempersilakan semua pemangku kepentingan yang berniat mendukung timnas untuk langsung berkomunikasi dengan PSSI.
"Silakan saja kalau mau mendukung timnas. Apakah itu sponsorship atau kerja sama lainnya. Tapi, jangan langsung ke tim. Karena tim ini tugasnya fokus pelatnas. Temui saja Sekjen PSSI, nanti pasti tersirkulasi ke bidang terkait. Apakah itu ke BTN, atau ke direktorat bisnis PSSI," ucap La Nyalla.
Di samping itu, pihaknya juga mendukung dan setuju dengan desain program yang diajukan pelatih timnas U-19, Indra Sjafri, ke tim High Performance Unit (HPU) BTN.
"Saya sudah dapat laporan dari Sekretaris BTN, poin-poin dalam pertemuan dua hari itu. Prinsipnya saya setuju, dan dapat dilakukan. Soal biaya, sedang dihitung tim HPU. Termasuk permintaan Indra untuk membeli beberapa peralatan dan perlengkapan untuk mendukung pelatnas," ujarnya.(Bog)

Di Batu, Indra Fokus Bawa Evan Dimas cs ke Piala Dunia

Liputan6.com, Jakarta : Pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, memastikan akan fokus melatih dan menempa skuad Garuda Jaya mulai 9 November. Timnas U-19 sendiri sudah diagendakan melakukan pemusatan latihan tahap awal di Batu, Malang.

Di Batu, Indra Fokus Bawa Evan Dimas cs ke Piala Dunia

Persiapan yang dilakukan dalam rangka menatap Piala Asia U-19, Oktober 2014. Hingga saat ini, Indra masih memiliki dua tahap persiapan lain, sebelum Evan Dimas cs turun di Piala Asia U-19.
Maka dari itu, pelatih asal Minang itu mengaku enggan membahas hal lain seperti tawaran dari pihak lain yang ingin mencarikan timnas U-19 lawan uji coba. Karena hal itu, menurutnya menjadi wilayah Badan Tim Nasional (BTN).
"Saya ini pelatih, dan saya dikontrak oleh BTN. Masalah terkait laga uji coba itu tanggung jawab BTN. Saat ini, saya fokus melatih dan memastikan target yakni lolos Piala Dunia U-20 New Zealand tercapai," kata Indra dalam rilis BTN pada Rabu (30/10/2013). (Jef)

Indra Sjafri Panggil 40 Nama untuk TC di Batu

Liputan6.com, Jakarta : Pemusatan latihan (TC) tim nasional Indonesia U-19 akan dimulai 9 November 2013 di kota Batu, Malang. Sekitar 40 nama akan dipanggil untuk mengikuti pemusatan tahap pertama yaitu persiapan pemain.

Indra Sjafri Panggil 40 Nama untuk TC di Batu

Hal itu disampaikan oleh sang pelatih Garuda Jaya, Indra Sjafri. Dari nama-nama yang akan dipanggil, Indra menjelaskan 32 di antaranya merupakan pemain yang sebelumnya mengikuti pemusatan latihan menjelang Piala AFF 2013 U-19 dan Kualifikasi Piala Asia 2014 U-19, Myanmar.
Ini artinya ada tambahan 8 pemain baru untuk TC Garuda Jaya."Kurang lebih 40 pemain akan saya panggil di tahap pertama," ujar Indra Sjafri saat dihubungi wartawan pada Jumat (1/11/2013).
Sementara itu, sisanya diambil dari data yang dimiliki pelatih asal Padang itu. Di dalam data, Indra mengaku mengantungi 160 nama pemain. Setelah melakukan pemusatan latihan di Batu, Malang. Evan Dimas cs akan berpindah tempat ke Yogyakarta. (Def).

Sabeq Fahmi Fahrezy, Striker Timnas Indonesia U19 Dua Kali Bobol Gawang AC Milan

Sabeq Fahmi Timnas Indonesia U19


Sabeq Fahmi Fahrezy disebut-sebut bakal kembali memperkuat Timnas Indonesia U19 setelah tidak ikut ambil bagian di AFF Cup U19 2013 dan Kualifikasi AFC Cup 2014 karena cedera. Striker Timnas Indonesia U19 ini memang istimewa. Selain pernah mencetak 14 gol dalam 1 laga, Sabeq Fahmi Fahrezy juga pernah membobol gawang AC Milan sebanyak 2 kali.
Hal itu terjadi ketika Sabeq Fahmi Fahrezy memperkuat Indonesia di ajang AC Milan Junior Camp 2011 yang digelar di Milan, Italia. Di partai final, Indonesia harus berhadapan dengan tuan rumah AC Milan Academy.
Hebatnya, Indonesia sukses memenangkan turnamen setelah menggulung tim AC Milan jenjang usia junior dengan skor ketat 3-2. Adalah Sabeq Fahmi Fahrezy yang menjadi bintang lapangan usai mencetak dua gol ke gawang AC Milan Acamdey di laga puncak tersebut. Satu gol lagi dipersembahkan oleh sang kapten Gavin Kwan Adsit.
Tak hanya itu, saat memperkuat Indonesia di turnamen pelajar internasional yang digelar di Iran pada tahun 2012 silam, Sabeq Fahmi Fahrezy membuat kejutan dengan mencetak 14 gol dalam 1 pertandingan melawan Pakistan yang berakhir dengan skor 25-0. Sabeq Fahmi Fahrezy pun menjadi top skor di ajang tersebut.
Aksi Sabeq Fahmi Fahrezy terlihat lagi saat memperkuat Timnas Indonesia U17 di ajang HKFA International Youth Football Invitation 2012 di Hongkong. Sabeq Fahmi Fahrezy kembali meraih gelar pencetak gol terbanyak sekaligus terpilih sebagai pemain terbaik.
Sayangnya, setelah itu Sabeq Fahmi Fahrezy mengalami cedera panjang sehingga tidak masuk skuat Timnas Indonesia U19 di dua event internasional beberapa waktu lalu. Posisinya pun digantikan oleh Ilham Udin Armaiyn. Nah, kini Sabeq Fahmi Fahrezy dikabarkan telah pulih dan siap kembali ke skuat Garuda Jaya.
“Kalau dipanggil Timnas U19, saya siap walaupun hanya dijadikan cadangan. Soalnya baru saja sembuh dari cedera,” tandas Sabeq Fahmi Fahrezy.

Gavin Kwan Adsit Ingin Balik ke Timnas Indonesia U19, Indra Sjafri: Tunggu Dulu!


gavin kwan adsit timnas indonesia u19

Belum lama ini Gavin Kwan Adsit telah mengutarakan keinginannya untuk kembali memperkuat Timnas Indonesia U19 yang akan berlaga di putaran finalAFC Cup U19 2014 di Myanmar. Namun, pelatih Indra Sjafri tidak serta merta langsung memberi tempat kepada kapten Timnas Indonesia U19 sebelum Evan Dimas itu. Kenapa begitu?
Menurut Indra Sjafri, komposisi Timnas Indonesia U19 usai menjuarai AFF Cup U19 2013 dan kemudian lolos dari babak Kualifikasi AFC Cup U19 2014 sudah solid. Meskipun mengakui kemampuan Gavin Kwan Adsit yang memang istimewa, namun Indra Sjafri meminta pemain yang merumput bersama CFR Cluj di Rumania itu untuk bersabar.
gavin kwan adsit cfr cluj timnas indonesia
Gavin Kwan Adsit sebenarnya sudah mengikuti seleksi Timnas Indonesia U19 jelang AFF Cup U19 2013. Namun, gelandang brilian asal Bali ini pada akhirnya harus pamit dari pelatnas Timnas U19 karena ada panggilan dari CFR Cluj, tim raksasa Rumania yang berlaga di Liga Champions musim ini.
“Satu bulan sebelum AFF Cup, saya minta dia untuk ikut. Namun, Gavin Kwan Adsit menyatakan tidak bisa karena mau ke Eropa. Itu hak dia karena sepakbola di Indonesia saat itu masih belum jelas,” ungkap Indra Sjafri belum lama ini.

Mariando Djonak Uropmabin dan Gavin Kwan Adsit HKFA Timnas Indonesia U19

Sekarang, Gavin Kwan Adsit sudah resmi bergabung dengan CFR Cluj dan menyatakan siap kembali ke Timnas Indonesia U19. Namun, Indra Sjafri meminta kepada pasangan Evan Dimas di lini tengah tim Garuda Jaya itu untuk bersabar.
“Saya juga berhubungan via email dengan Gavin dan dia mau bergabung. Tapi, sekarang sulit bagi Gavin kembali. Dia harus menunggu karena tim saat ini sudah solid,” kata Indra Sjafri.

Pelatnas Timnas U-19 Pakai Sistem Promosi-Degradasi

Pelatnas Timnas U-19 Pakai Sistem Promosi-Degradasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pelatih Timnas Indonesia U-19 menerapkan sistem promosi dan degradasi kepada para pemain, selama mengikuti pemusatan latihan di Kota Batu, Jawa Timur.
Pemusatan latihan tahap pertama akan digelar mulai 9 November 2013 hingga 9 Januari 2014. Timnas Indonesia U-19 disiapkan berlaga di ajang Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober 2014.
Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri, akan mencoret pemain bila performanya menurun, meskipun pemain itu sebelumnya berjasa dalam Piala AFF dan Pra-Piala Asia 2014.
Sementara, mengenai pemain baru, Indra Sjafri mengaku, pemain tersebut harus memenuhi standar penilaian yang telah ditetapkan tim pelatih Timnas Indonesia U-19.
"Kami punya kriteria tinggi. Syarat pertama bagi pemain baru harus punya V02max minimal 55. Kalau kurang, ya tidak bisa," ungkap Indra Sjafri saat dihubungi, Jumat (1/11/2013). (*)

FIFA Sebut Pemain Ini Sebagai Messi Ala Indonesia

“Indonesian Messi”, FIFA Samakan Skill Andik Vermansah dengan Messi

Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) melontarkan pujian bagi pemain muda IndonesiaAndik Vermansah. FIFA menjuluki Andik dengan julukan “Indonesian Messi”. Indonesia adalah negara yang menduduki posisi 162 dalam ranking FIFA tetapi ada beberapa pemain yang mendapat perhatian Asia bahkan dunia, seperti Bambang Pamungkas. Selain itu ada sosok yang telah menjalani trial di klub Jepang yang berlaga di J-League, Ventforet Kofu,Andik Vermansah.
Kemampuan Andik dikaitkan dengan bintang Barcelona dan tim nasional Argentina, Lionel Messi. Beberapa media menyebutnya dengan Messi dari Indonesia. Julukan itu tidak membuat Andik sombong tetapi justru bingung.
“Saya tidak tahu bagaimana bisa sebutan itu ada. Sejujurnya hal itu menjadi tekanan besar untuk saya. Saya bukan Messi karena ia adalah pemain besar,” ujar pemain Persebaya. “Saya perlu kerja lebih keras dan melakukan yang terbaik untuk menjadi pesepak bola yang lebih baik,” tamabahnya.
FIFA menyebutkan beberapa kelebihan yang dimiliki Andik. Keunggulan itu adalah kecepatan, akselerasi, dan dribbling. Selain itu, menurut Andik, salah satu faktor yang membuat kepercayaan dirinya meningkat adalah pertemuan dengan David Beckham, saat mengunjungi Indonesia pada 2011 bersama Los Angeles Galaxy. Usai pertandingan antara Indonesia All-Stars melawan LA Galaxy, Beckham bertukar jersey dengan Andik. Hal itu membuat pria kelahiran Surabaya itu cukup bersyukur.
Andik Tak Berambisi
Andik Vermansah mengaku tidak berambisi untuk melewati catatan dua legenda sepakbola Indonesia, Ramang dan Bambang Pamungkas. Pemain sayap Timnas Indonesia U-23 ini hanya berusaha menjadi pesepakbola yang bagus.
Hal tersebut dikatakan Andik dalam wawancaranya dengan laman FIFA saat menjalani trial di klub J-League, Ventforet Kofu, beberapa waktu lalu. Laman FIFA menyebutkan, Andik sebagai calon bintang baru yang bersinar di Asia Tenggara, dan bahkan tak menutup kemungkinan di Asia.
Ramang dan Bepe, sapaan Bambang Pamungkas, telah menarik perhatian persepakbolaan Asia berkaitan dengan skill mereka, meski memiliki postur tubuh kecil dibandingkan pesepakbola lainnya di benua ini.
“Itu bukan tujuan saya. Saat ini saya hanya berpikir untuk menjadi pesepakbola yang andal, selalu tampil konsisten. Saya berharap bisa menjadi pemain yang bagus dalam rentang waktu lama seperti mereka,” kata Andik, Kamis (31/10/2013).

Andik Vermansah Tak Ambisi Lewati Bambang Pamungkas & Ramang

Andik Vermansah tidak berambisi melampaui apa yang telah ditorehkan para legenda sepakbola Indonesia

Pemain bertubuh mungil ini berusaha agar bisa menjadi pemain yang selalu tampil konsisten di setiap laga.

Winger tim nasional Indonesia U-23 Andik Vermansah mengaku tak berambisi untuk melewati catatan dua legenda sepakbola Ramang dan Bambang Pamungkas, dan hanya berusaha menjadi pesepakbola yang bagus.

Hal itu diungkapkan Andik dalam wawancaranya dengan laman FIFA saat menjalani trial di klub J-League Ventforet Kofu beberapa waktu lalu. Laman FIFA menyebutkan Andik sebagai calon bintang baru yang bersinar di Asia Tenggara, dan bahkan tak menutup kemungkinan di Asia.

Ramang dan Bepe, sapaan Bambang, telah menarik perhatian di persepakbolaan Asia berkaitan dengan skill mereka, kendati memiliki postur tubuh yang kecil dibandingkan pesepakbola lainnya di benua ini.

“Itu bukan tujuan saya,” ujar Andik ketika disinggung apakah dirinya menargetkan bisa melampaui dua pendahulunya, dan menjadi pahlawan baru bagi Indonesia.

“Untuk saat ini, saya hanya berpikir untuk menjadi pesepakbola yang andal, pemain yang selalu tampil konsisten. Saya berharap saya bisa menjadi pemain yang bagus dalam rentang waktu lama seperti mereka.”

Seperti pernyataan-pernyataan sebelumnya yang pernah diucapkan, Andik menyatakan sebutan Messi-nya Indonesia menjadi beban tersendiri bagi dirinya. Pemain bertubuh mungil ini juga mengungkapkan harapannya bisa bermain di Jepang usai menjalani trial di Ventforet.

“Saya tidak tahu dari mana julukan itu muncul. Tapi jujur saja, itu memberikan tekanan bagi saya. Saya bukan Messi. Messi pemain hebat. Saya masih harus bekerja lebih keras lagi, dan berusaha maksimal untuk menjadi pesepakbola yang lebih baik,” tutur Andik.

“Saya berharap bisa hijrah ke J-League, walau itu semua bergantung kepada Tuhan, dan manajer Ventforet untuk memutuskan apakah saya akan dikontrak.”

“Ini adalah klub yang hebat, dan saya diterima dengan baik di sini. Level permainan di Jepang lebih tinggi, laga-laga sangat ketat, dan juga kecepatannya. Anda tidak boleh memberikan ruang lebih banyak kepada lawan untuk menggiring bola. Saya yakin kemampuan saya akan berkembang jika saya bermain di sana.”