
Pemain bertubuh mungil ini berusaha agar bisa menjadi pemain yang selalu tampil konsisten di setiap laga.
Winger tim nasional Indonesia U-23 Andik Vermansah mengaku tak berambisi untuk melewati catatan dua legenda sepakbola Ramang dan Bambang Pamungkas, dan hanya berusaha menjadi pesepakbola yang bagus.
Hal itu diungkapkan Andik dalam wawancaranya dengan laman FIFA saat menjalani trial di klub J-League Ventforet Kofu beberapa waktu lalu. Laman FIFA menyebutkan Andik sebagai calon bintang baru yang bersinar di Asia Tenggara, dan bahkan tak menutup kemungkinan di Asia.
Ramang dan Bepe, sapaan Bambang, telah menarik perhatian di persepakbolaan Asia berkaitan dengan skill mereka, kendati memiliki postur tubuh yang kecil dibandingkan pesepakbola lainnya di benua ini.
“Itu bukan tujuan saya,” ujar Andik ketika disinggung apakah dirinya menargetkan bisa melampaui dua pendahulunya, dan menjadi pahlawan baru bagi Indonesia.
“Untuk saat ini, saya hanya berpikir untuk menjadi pesepakbola yang andal, pemain yang selalu tampil konsisten. Saya berharap saya bisa menjadi pemain yang bagus dalam rentang waktu lama seperti mereka.”
Seperti pernyataan-pernyataan sebelumnya yang pernah diucapkan, Andik menyatakan sebutan Messi-nya Indonesia menjadi beban tersendiri bagi dirinya. Pemain bertubuh mungil ini juga mengungkapkan harapannya bisa bermain di Jepang usai menjalani trial di Ventforet.
“Saya tidak tahu dari mana julukan itu muncul. Tapi jujur saja, itu memberikan tekanan bagi saya. Saya bukan Messi. Messi pemain hebat. Saya masih harus bekerja lebih keras lagi, dan berusaha maksimal untuk menjadi pesepakbola yang lebih baik,” tutur Andik.
“Saya berharap bisa hijrah ke J-League, walau itu semua bergantung kepada Tuhan, dan manajer Ventforet untuk memutuskan apakah saya akan dikontrak.”
“Ini adalah klub yang hebat, dan saya diterima dengan baik di sini. Level permainan di Jepang lebih tinggi, laga-laga sangat ketat, dan juga kecepatannya. Anda tidak boleh memberikan ruang lebih banyak kepada lawan untuk menggiring bola. Saya yakin kemampuan saya akan berkembang jika saya bermain di sana.”
Hal itu diungkapkan Andik dalam wawancaranya dengan laman FIFA saat menjalani trial di klub J-League Ventforet Kofu beberapa waktu lalu. Laman FIFA menyebutkan Andik sebagai calon bintang baru yang bersinar di Asia Tenggara, dan bahkan tak menutup kemungkinan di Asia.
Ramang dan Bepe, sapaan Bambang, telah menarik perhatian di persepakbolaan Asia berkaitan dengan skill mereka, kendati memiliki postur tubuh yang kecil dibandingkan pesepakbola lainnya di benua ini.
“Itu bukan tujuan saya,” ujar Andik ketika disinggung apakah dirinya menargetkan bisa melampaui dua pendahulunya, dan menjadi pahlawan baru bagi Indonesia.
“Untuk saat ini, saya hanya berpikir untuk menjadi pesepakbola yang andal, pemain yang selalu tampil konsisten. Saya berharap saya bisa menjadi pemain yang bagus dalam rentang waktu lama seperti mereka.”
Seperti pernyataan-pernyataan sebelumnya yang pernah diucapkan, Andik menyatakan sebutan Messi-nya Indonesia menjadi beban tersendiri bagi dirinya. Pemain bertubuh mungil ini juga mengungkapkan harapannya bisa bermain di Jepang usai menjalani trial di Ventforet.
“Saya tidak tahu dari mana julukan itu muncul. Tapi jujur saja, itu memberikan tekanan bagi saya. Saya bukan Messi. Messi pemain hebat. Saya masih harus bekerja lebih keras lagi, dan berusaha maksimal untuk menjadi pesepakbola yang lebih baik,” tutur Andik.
“Saya berharap bisa hijrah ke J-League, walau itu semua bergantung kepada Tuhan, dan manajer Ventforet untuk memutuskan apakah saya akan dikontrak.”
“Ini adalah klub yang hebat, dan saya diterima dengan baik di sini. Level permainan di Jepang lebih tinggi, laga-laga sangat ketat, dan juga kecepatannya. Anda tidak boleh memberikan ruang lebih banyak kepada lawan untuk menggiring bola. Saya yakin kemampuan saya akan berkembang jika saya bermain di sana.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar