Minggu, 13 Oktober 2013

Daftar peserta Yg lolos piala Asia U-19 th 2014


ANALISA dan Inilah 16 tim yang lolos ke putaran Final AFC U19 Championship 2014.

1. Australia
2. China PR
3. Indonesia
4. Iraq
5. Iran
6. Japan
7. Myanmar (home)
8. North Korea
9. Oman
10. Qatar
11. South Korea
12, Thailand
13. Uni Arab Emirates
14. Uzbekistan
15. Vietnam
16. Yaman

Kuwait, Arab Saudi, Jordan, dan Bahrain gagal ke Myanmar !









Saatnya Dukung Garuda Jaya!!!


Indra Safri Sosok Kesuksesan Awal Timnas U-19

JAKARTA - Timnas U-19 Indonesia merengkuh kemenangan atas Korea Selatan , di partai terakhir kualifikasi Piala Asia Grup G, di Stadion Gelora Bung Karno, malam ini.

Bukan hanya mampu mencatat hasil sempurna dari laga ini, pasukan yang dipimpin pelatih Indra Sjafri ini membuat Korsel, yang selama ini dikenal sebagai raksasa Asia, kocar-kacir meladeni kecepatan dan teknik individu para pemain Indonesia.

Peluit tanda akhir dibunyikan mengunci angka 3-2 untuk Indonesia di papan skor stadion yang dipadati sekira 50 ribu suporter Merah-Putih itu. Kegembiraan para pemain dan ofisial meledak. Evan Dimas dkk, berlari-lari mengibar-ngibarkan bendera Merah-Putih, dan berpelukan. Seisi Stadion bergemuruh menyambut kemenangan manis Indonesia.

"Lihat semua bahagia. Saya senang-senang sekali," kata pelatih Indra Sjafri seusai pertandingan.

Indonesia memang pantas bergelora di Bung Karno. Kemenangan diraih dengan penampilan yang sangat ciamik, padahal lawannya cadas. Korsel, juara bertahan, dan pemegang gelar 12 kali di ajang Piala Asia U-19.

"Ini kebangkitan sepakbola kita.Semua Timnas kita harus bangkit," ucap Indra Sjafri penuh emosional.

Indra membuktikan ucapannya yang bombastis, beberapa hari setelah membawa timnya juara Piala AFF U-19. "Korsel tidak hebat, Indonesia yang hebat."

Ketika diwawancarai RCTI, beberapa saat usai pertandingan, ucapan itu meluncur lagi dari mulutnya, seolah menegaskan, apa yang ia yakini itu bukan omong kosong. Indonesia punya kemampuan, yang tak boleh diremehkan.

Setelah sukses ini, perjalanan memang masih panjang. Indonesia hanya baru lolos ke putaran final Piala Asia U-19. Evan Dimas dkk, masih harus berjuang di Myanmar 2014. Ibarat perjalanan, pasukan anak muda ini, baru di pintu gerbang. Masih banyak pekerjaan rumah dan kerja keras yang harus dilewati.

Indra Sjafri pun saat diwawancarai Okezone, beberapa waktu lalu, memang mengingatkan, tim ini belum maha hebat. Masih butuh pembenahan di sana-sini.

Tapi bayangkan, apa yang lebih indah, selain melihat 11 pemain Korsel dengan tatapan kosong, gontai berjalan ke luar lapangan Gelora Bung Karno, markas Merah-Putih. Itu Korsel bro ! Bukan Malaysia, Vietnam, Thailand atau Laos dan Filipina yang duluan Digebuk Evan Dimas cs. Makanya, rasanya tak berlebihan kalau kita berpesta sejenak.

"Sekarang kita nikmati dulu kemenangan ini. Setelah itu kita pasang target baru (di Piala Asia U-19)," kata Indra.

Terima kasih Indra Sjafri dan Timnas U-19.Kalian sudah menunjukkan bahwa anak muda Indonesia bisa bermain sepakbola dengan cara yang keren, jauh lebih keren dari pemain-pemain muda dari Negeri K-Pop itu. ( dit )

ANALISA PERTANDINGAN INDONESIA VS KOREA SELATAN


1. Permainan
dibabak pertama permainan tiki taka pemain indonesia kurang berjalan mulus karena hujan lebat yang mengguyur lapangan GBK menjadi sawah !!
walau begitu kita mencatat memiliki 2x peluang melalui tendangan keras zulfiandi dari luar kotak penalty dan sepakan hargianto yang membentur mistar gawang.
korea pun setali tiga uang, mereka tidak bisa meladeni kengototan pemain indonesia, karena terbiasa main di lapangan yang bagus

2. spirit
inilah yang membedakan antara timnas u19 dengan timnas kita yang lain.
spartan dan siap meladeni permainan negara manapun, kenapa, karena timnas u19 dibekali dengan kemampuan individual, stamina yang didukung oleh peralatan modern dalam latihan

3. mental
salah satu faktor kemenangan utama timnas indonesia, adalah mental.
tim ini punya mentalitas juara. tidak pernah merasa takut dan minder dengan nama besar negara lain. jadi sekarang kita tak perlu takut dengan kemampuan anak-anak GARUDA MUDA jaya.

4. stamina
stamina timnas u19 tidak perlu ditanyakan, anda bisa cek sendiri bagaimana lawan-lawan timnas selalu merasa kesulitan bahkan gentar meladeni permainan timnas.
selalu lawan melakukan rotasi / pergantian pemain karena terlalu lealh atau capek.
bahkan sekaliber timnas korea yang kondang dengan stamina kuat pun melakukan 3x pergantian !!!!

5. visi
jelas dan simple

6. solidaritas dan kebersamaan
terlihat jelas dalam melakukan serangan, pertahanan dan tidak takut ketika memainkan bola. karena sudah terjalin chemistry antar punggawa timnas

7. babak pertama pemain sekelas maldini, armayn tidak bisa menampilkan permainan terbaik karena type mereka seorang pendobrak benteng musuh melalui gocekan maut, yang sayangnya kurang berguna ketika lapangan tergenang air, beda dengan babak kedua ketika lapangan sudah sedikit kering dan hujan tidak turun dengan lebat

8. Pola
gol permainan indonesia melalui skema permainan dari samping gawang, dan dilanjutkan dengan operan ke tengah yang dituntaskan sempurna oleh evan dimas. pun begitu, ta jarang kita dobrak gawang korea dengan sepakan keras dari luar penalty (kurang tahu metode latihan indra sjafrie, bagaimana timnas u19 bisa melakukan sepakan dengan sangat keras dan akurat / tidak nylentar ke angkasa ) .
tendangan timnas pun seperti kita melihat tendangan pemain top dunia

GA KAGET ketika dulu jaman belum di lirik tv nasional, timnas kita kala u17 sukses mengalahkan timnas arab saudi di malaysia.
GA KAGET Gavin di lirik klub eropa, atau pun dulu wacana DIO PERMANA dilirik klub belanda (heerenven) klo ga salah

mereka bukan pemain yang besar di media
mereka pemain besar dengan kenyataan di lapangan

GOL dari korea pun hanya melalui pola permainan skema bola mati, bukan pola open play.

Indra sjafrie :" insyaAllah target kita ke depan, piala dunia u20 tahun 2015".

Militansi Tinggi Timnas U-19



Jakarta - Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri dinilai berbeda
dengan timnas level yang lain. Militansi tinggi disebut sang
pelatih sebagai kunci karakter permainan Maldini Pali dan
kawan-kawan.
Puncak permainan "Garuda Muda" boleh dibilang saat
menghadapi Korea Selatan tadi malam (12/10). Dengan misi
harus menang dan melawan tim raksasa Asia, mereka bahkan
tampil sedikit lebih dominan.
Yang paling terlihat dari tim ini adalah mereka tampak bermain
dengan penuh percaya diri, semangat juang tinggi, dan
bertarung sampai akhir. Buah dari itu semua adalah mereka
menang 3-2 atas Korea dan lolos ke putaran final Piala Asia
U-19 tahun depan.
Tiga minggu lalu mereka lebih dulu tampil memukau. Di final Piala
AFF U-19, melawan tim kuat Vietnam, anak-anak muda ini
mampu bertarung selama 120 menit -- dan tampil sebagai juara
setelah menang adu penalti.
"Pemain-pemain ini dipilih dengan standar yang tinggi. Saya
sudah bilang, ada empat kriteria yang ditetapkan tim pelatih
saat menentukan para pemain," ujar Indra Sjafri di ruang
jumpa pers di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (12/10) malam.
"Keempat kriteria itu adalah skill, taktikal, fisik, dan mental.
Semuanya harus baik. Jadi mau tertinggal 2-0 di babak pertama
pun, sebelum peluit panjang berbunyi mereka harus selalu yakin
menang."
Pelatih asal Padang itu lalu menyebutkan lagi karakter anak-
anak asuhannya.
"Mereka ini militant semua. Mereka tak mau diinjak-injak di
negaranya sendiri. Kepada mereka, selamat menikmati
kemenangan ini," ucapnya.
Sementara itu kapten Evan Dimas, walaupun sangat gembira dan
bangga atas kemenangan melawan Korea, tidak ingin terlalu
terlena. Ia mengingatkan dirinya sendiri dan rekan-rekannya,
perjalanan masih panjang dan masih banyak yang mesti dibenahi.
"Perjalanan masih panjang, masih banyak yang harus dibenahi
untuk melaju ke Myanmar," ujar gelandang muda klub Persebaya
1927 itu.

Pelatih Korsel : Evan Dimas Pemain Bangus, Tapi Tidak Profesional


Pelatih Tim Nasional Korea Selatan U19, Kim Sang Ho
memuji penampilan gelandang Timnas Indonesia U19, Evan
Dimas Darmono.

Gelandang Persebaya 1927 itu mencetak tiga gol di
pertandingan menghadapi Taeguk Warrior di Stadion Utama
Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/10/2013) malam.
Skuat 'Garuda Jaya' mengalahkan Korea Selatan U19
dengan skor 3-2.

"Dia bermain bagus. Dia dapat bergerak ke segala arah.
Kemudian dia mempunyai teknik tinggi dalam bermain
bola," tutur Sang Ho ditemui seusai pertandingan.
Meskipun memuji penampilan Evan Dimas, namun Sang Ho,
menilai pesepakbola 18 tahun itu tidak bersikap
profesional saat bertanding.
Menjelang pertandingan berakhir, Evan terjatuh di tengah
lapangan. Melihat kapten Timnas Indonesia U19 itu
terjatuh, pemain Korea Selatan tidak membuang bola ke
luar lapangan.

"Kami tidak membuang bola, karena menganggap dia tidak
cedera. Dia hanya mengulur-ulur waktu pertandingan.
Sehingga kami tetap memainkan bola," ujarnya.

Alasan official Korsel melakukan protes ke AFC .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penolakan dari PSSI untuk mengesahkan status kapten Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono, sebagai pemain profesional akan dilaporkan Persebaya Surabaya.

Persebaya 1927 yang kini tampil di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) merasa memiliki Evan Dimas dan akan melaporkan masalah ini ke Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).

CEO Persebaya IPL, Cholid Ghoromah menjelaskan bahwa Evan Dimas Darmono merupakan pemain yang dibina oleh Persebaya 1927. Sehingga aneh sekali jika PSSI menolak untuk mengesahkan pengalihan statusnya dari pemain amatir ke profesional.

“Persebaya 1927 itu terdaftar. Evan ikut kompetisi sejak kepemimpinan Djohar Arifin,” jelas Cholid seperti dilansir Timnas Garuda, Selasa (24/9).

Cholid mengatakan bahwa CAS yang akan menilai Persebaya asli dan bukan. “Biar pengadilan menentukan mana Persebaya yang sah, apapun hasilnya kami terima. Bulan depan mungkin sudah dapat hasilnya, dan kami akan terus perjuangkan,” tegas Cholid.

Dia menanggapi pernyataan Sekjen PSSI, Joko Driyono yang mengatakan tidak bisa mengesahkan status profesional Evan Dimas, karena merupakan pemain Persebaya 1927. Karena sesuai dengan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret, Persebaya 1927 bukanlah Persebaya asli.

Saling Puji Antara Evan Dimas dan Coach Indra

Timnas Indonesia U-19 kembali meraih kesuksesan dalam dua misinya dalam tiga minggu. Mereka pun tak lupa menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat.

"Saya tidak tahu harus mulai dari mana. Yang jelas, saya bersyukur kepada Allah SWT. Tanpa Yang di Atas kita tidak akan mungkin seperti ini. Terima kasih juga kepada teman-teman dan masyarakat," ucap Pelatih Indra Sjafri dalam sesi jumpa pers pascapertandingan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/10/2013) malam.

Indonesia mengalahkan Korea Selatan 3-2 untuk finis sebagai juara Grup G di babak kualifikasi Piala Asia U-19. Mereka pun lolos ke putaran final di Myanmar tahun depan.

"Syukur Alhamdullilah karena diberi kemenangan kali ini. Saya terimakasih kepada coach dan masyarakat karena selalu mendukung kami tanpa ada rasa lelah," timpal kapten Evan Dimas yang mendampingi Indra.

Evan menjadi man of the match berkat ketiga gol yang ia lesakkan ke gawang tim lawan. Total, dari tiga pertandingan ia mengoleksi empat gol.

Indra dan Evan lalu saling memberi apresiasi.

"Kamu lihat sendiri, kita bisa melawan siapapun. Tadi itu kita tidak hanya menang, tapi kita kolongi mereka (Korea), kita macam-macami mereka," ujar Indra kepada Evan.

"Mulai sekarang kita harus berpikir bahwa raksasa sepakbola adalah Indonesia," tambahnya.

Evan pun berbalik memberi penghormatan kepada pelatihnya itu.

"Terima kasih juga kepada Coach Indra yang selalu memberi keyakinan pada kami, bahwa tidak ada yang perlu ditakuti kecuali orangtua dan Tuhan. Semua bisa dilawan dengan kerja keras," kata pemain 18 tahun asal klub Persebaya 1927 itu.

Evan Dimas, Jenderal 'Garuda Muda'

Jakarta - Evan Dimas kembali membuktikan dirinya sebagai figur sentral di timnas Indonesia U-19. Bukan hanya memegang jabatan kapten, gelandang Persebaya 1927 itu juga menjadi penentu kemenangan 'Garuda Muda'.

Evan menjadi bintang kemenangan Indonesia pada laga Kualifikasi Piala Asia U-19 kontra Korea Selatan di Gelora Bung Karno, Sabtu (12/10/2013) malam WIB. Dia membukukan hat-trick yang memenangkan Indonesia dengan skor 3-2. Hasil ini memastikan Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar, tahun depan.

Yang lebih istimewa lagi, Evan bukanlah seorang striker. Dia adalah gelandang tengah, yang punya peranan besar mengatur tempo permainan tim.

Dianugerahi visi permainan yang baik dan kemampuan melepaskan umpan-umpan yahud, Evan juga lihai menjebol gawang lawan. Tiga gol ke gawang Korea Selatan adalah bukti sahih kehebatannya tersebut.

Tiga gol Evan malam ini punya kemiripan. Dia muncul dari lini kedua untuk menyambut umpan yang diberikan rekannya yang bergerak di sisi sayap. Pada gol pertama, dia menyambar umpan lham Udin Armaiyn dari sisi kiri. Pada gol kedua, giliran Maldini yang memberi assist dari kanan. Pada gol ketiganya, dia memaksimalkan kerja sama Ilham dan Mukhlis Hadi.

Di kualifikasi Piala Asia U-19, Evan menjadi pencetak gol terbanyak untuk Indonesia dengan empat gol, disusul Mukhlis dengan dua gol dan Paulo Sitanggang, Muhammad Hargianto, dan Yabes Roni Malaifani yang masing-masing membuat satu gol.

Pada gelaran Piala AFF U-19 beberapa waktu lalu, di mana Indonesia tampil sebagai kampiun, Evan juga membuat hat-trick. Dia mencetak tiga gol yang memenangkan Indonesia atas Thailand 3-1. Dia mencetak total lima gol di turnamen tersebut.

Ketika Coach Indra Buktikan Ucapannya

Jakarta - Enam hari lalu, Indra Sjafri mengatakan bahwa timnya bisa mengalahkan Korea Selatan. Hari ini, Sabtu (12/10/2013), dia membuktikan ucapannya.

"Ndak ada level Korea di atas kita, kita yang lebih besar dari dia kok. Siapa bilang dia lebih besar dari kita," demikian kata Indra ketika diwawancarai di Hotel Sultan itu.

Hari ini, Indonesia U-19 yang ditanganinya sukses mengalahkan Korea U-19 3-2 dan melangkah ke putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar tahun depan. Evan Dimas, sang kapten, mencetak hat-trick pada pertandingan tersebut.

"Senang, sangat senang. Terima kasih buat semua," ujar Indra kali ini, ketika diwawancarai oleh wartawan di pinggir lapangan.

"Ini adalah momentum Indonesia buat bangkit. Momentum buat semua level di timnas untuk bangkit."

Korea sempat menghadirkan ketegangan ketika mereka menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat penalti Seol Taesu, lalu kemudian mempertipis kedudukan menjadi 2-3 di menit ke-88 lewat sundulan Shu Meonghwon.

Setelahnya ada empat menit tambahan waktu, ketegangan sempat mewarnai pertahanan Indonesia. Namun, ketika peluit panjang dibunyikan, Stadion Utama Gelora Bung Karno pun pecah.

"Semua (level) timnas harus bangkit sekarang," kata coach Indra.

Runner-up Terbaik Kualifikasi AFC 2014 di Myanmar

AFC u-19 Championship [Myanmar]
[05 - 22 Oktober 2014]

RESMI !

Klasemen Akhir 6 Runner Up Terbaik :

No. |Team|Gol|Kebobolan|Selisih Gol|Poin
1. China PR 4 2 +2 4
2. Australia 8 5 +3 3
3. South Korea 6 3 +3 3
4. Uzbekistan 4 2 +2 3
5. Thailand 3 2 +1 3
6. Yaman 3 3 0 3
----------------------------
7. Saudi Arabia 2 2 0 3
8. Bangladesh 1 6 -5 3
9. Palestine 1 2 -1 1

Ket : Data sudah diseimbangkan sesuai rule koefisien
===================
Sungguh mengejutkan !.
Kuwait, Arab Saudi, Jordan, dan Bahrain gagal ke Myanmar !.
========================
Inilah 16 tim yang akan berpartisipasi dalam ajang ini :

1. Australia
2. China PR
3. Indonesia
4. Iraq
5. Iran
6. Japan
7. Myanmar (home)
8. North Korea
9. Oman
10. Qatar
11. South Korea
12, Thailand
13. Uni Arab Emirates
14. Uzbekistan
15. Vietnam
16. Yaman

Drawing penyisihan grup belum ditentukan kapan.

THIS IS GARUDA JAYA !!! NOT GARUDA MUDA (u23) !!!

RCTI Tak Layak Siarkan Pertandingan Timnas Garuda

RCTI kali ini dipercaya oleh Media Nusantara Citra untuk menyiarkan secara langsung pertandingan Tim Nasional Garuda U-19 dalam babak penyisihan Piala Asia 2014. Indonesia tergabung di Grup G bersama Korea Selatan, Laos dan Philipina.

Dalam Tiga pertandingan yang telah disiarkan oleh RCTI termasuk pertandingan malam ini Korea Selatan vs Indonesia, tampak sekali kekurang profesionalan RCTI. Malah apa yang dilakukan RCTI termasuk “dosa besar” mengingat pertandingan yang disiarkan langsung adalah berkelas Internasional.

Dosa pertama adalah tidak menayangkan kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara yang bertanding. Padahal ini adalah menu wajib yang harus disuguhkan ke penonton. Terutama sekali bagi penonton bola Indonesia yang ingin sekali ikut merasakan gemuruh di dada saat menyanyikan Indonesia Raya oleh puluhan ribu penonton di stadion.

Dosa kedua adalah penayangan iklan disaat pertandingan sedang berlangsung. Tidak pernah ada televisi manapun yang menayangkan iklan disaat pertandingan berlangsung sebagai bentuk penghormatan kepada penonton. Dalam dunia sepakbola penayangan iklan saat pertandingan berlangsung termasuk “pelecehan”.

Admin memahami semua itu dilakukan RCTI karena iklan adalah sumber pendapatan RCTI. Namun demi penghormatan kepada masyarakat Indonesia yang turut serta membesarkan RCTI sangat tidak pantas “etika” penyiaran langsung siaran sepakbola ini dilanggar. RCTI harus minta maap dan kedepan memperbaiki kualitas siarannya atau berhenti sama sekali. Serahkan saja pada televisi lain yang berpengalaman daripada mengundang cemooh yang memalukan.

Statistik Evan Dimas yang Menjadi Bintang Saat Indonesia Mengalahkan Korsel


Gelandang Evan Dimas Darmono pemain asal Persebaya 1927 menjadi bintang kemenangan tim nasional U-19 Indonesia atas Korea Selatan. Hat-trick Evan membuat Garuda Jaya menang 3-2 dan memastikan diri sebagai juara Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19.

Sepanjang pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno itu, Evan memang merupakan pemain yang paling menonjol. Selain memborong gol kemenangan Indonesia, Evan mampu mengatur irama permainan tim.

Statistik yang diolah tim Lab Bola juga membuktikan bila Evan adalah pemain terbaik di laga melawan Korsel. Evan mencetak hat-trick hasil dari tiga kali tembakan mengarah ke gawang alias sempurna.

Akurasi umpan Evan di laga tersebut mencapai 83% (49/59) dengan umpan melalui kepala 100 persen. Kemampuan bertahan Evan juga sangat baik. Tingkat akurati tekel pemain yang pernah menimba ilmu di Barcelona itu menembus 75 persen (3/4).

Indra Sjafri: Kami Terbantu oleh Tim Statistick (Science Sport)



Empat pemuda ini sibuk dengan laptopnya masing-masing di salah satu sudut Stadion Gelora Bung Karno saat tim nasional U-19 Indonesia sedang berjuang. Tak banyak yang tahu apa yang sedang dikerjakan Syafiq Bahanan cs. Diam-diam mereka ikut berperan dalam kejayaan Evan Dimas Darmono cs.

Keempat pemuda ini merupakan anggota tim High Performance Unit dari Lab Bola yang bertugas menyuplai statistik dan analisa mengenai penampilan timnas U-19 serta calon lawan kepada pelatih Indra Sjafri. Berkat bantuan data yang mereka berikan, Indra mampu meracik formula yang tepat sehingga Indonesia tak terkalahkan di Kualifikasi Piala Asia U-19 Grup G.

Saat dihubungi, Syafiq bercerita mengenai awal mula dipercaya oleh Badan Tim Nasional untuk membantu Indra Sjafri. Lab Bola sudah menyuplai data statistik dan analisa pertandingan kepada timnas U-19 sejak Piala AFF U-19. Hasilnya saat itu Indonesia berhasil menjadi juara. Karena sukses, Lab Bola kembali dipercaya di Kualifikasi Piala Asia U-19.

"Semua berawal dari pemusatan latihan di Sidoarjo. Kami menggirimkan proposal. Kemudian kami dipercaya setelah trial tiga pertandingan hasilnya memuaskan. Indra Sjafri merasa membutuhkan data statistik dan analisa dari kami," terang Syafiq.

Piala AFC U-19: Indonesia vs Korsel 3-2, Merah Putih Juara Grup G dan Lolos ke Perempat Final

130914_u19.jpg

JAKARTA – HattrickEvan Dimas berhasil membuat tim Merah Putih mengalahkan Korea Selatan dalam pertandingan terakhir Grup G penyisihan Piala AFC U-19 hari ini, Sabtu (12/10/2013). Indonesia pun lolos ke perempat final sebagai juara grup.
Data pertandingan Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC menyebutkan laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno tersebut kick off pukul 19:30 WIB.
Indonesia unggul melalui hatrick Evan Dimas Darmono pada menit 30 babak pertama dan 2 gol di babak kedua pada menit  47 dan menit 84.
Korsel mencetak 2 gol melalui tendangan penalti Seol Taesu menit 32 babak pertama dan  sundulan jauh Myeongwon pada menit 90.
Dengan tambahan 3 poin, Indonesia menjuarai Grup G dengan 9 poin dan surplus 7 gol. Tim Merah Putih pun langsung lolos ke Perempat Final Piala AFC U-19 yang akan digelar di Myamar tahun depan.
Sementara itu Korsel menjadi runner up Grup G dan tinggal berharap menjadi salah satu dari 6 runner up terbaik untuk meraih tiket ke perempat final.
Sebelum laga Indonesia vs Korsel, Grup G menggelar laga antara Laos melawan Filipina yang berakhir seri 2-2.
Dengan demikian, Laos dan Filipina harus pulang hanya dengan mengantongi 1 poin dari sekali seri dan dua kali kalah.
Filipina menempati peringkat ke-3 karena lebih unggul dalam selisih gol dengan defisit 6 gol, sedangkan Laos defisit 8 gol.
AFC sebenarnya beranggotakan 47 negara, namun babak kualifikasi hanya diikuti 37 negara.
Sepuluh negara yang tak ikut kualifikasi adalah Myamnar (tuan rumah 2014), Timor Leste, Kamboja, Guam, Mongolia, Pulau Mariana Utara, Bhutan, Kirgistan, Srilanka, dan Suriah.
Babak Penyisihan Piala AFC U-19 dibagi ke dalam 9 grup A,B,C,D,E,F,G,H, dan I. Sembilan juara grup langsung lolos ke perempat final.
Sementara itu 6 runner up terbaik mendapat tiket tambahan bersama tuan rumah Myanmar untuk mengikuti babak perempat final yang diikuti 16 tim.
Selain Indonesia, dua tim yang sudah memastikan diri lolos ke perempat final  adalah Iran di Grup D dan Vietnam di Grup F sebagai juara grup.
Adapun Grup A, B, C, E, H, dan I masih menunggu hasil pertandingan terakhir.
Klasemen Akhir Grup G Sabtu 12 Oktober 2013
Tim
Poin
Main
M
S
K
MG
KG
SG
Indonesia
9
3
3
0
0
9
2
7
Korea Selatan
6
3
2
0
1
11
4
7
Filipina
1
3
0
1
2
1
9
-6
Laos
1
3
0
1
2
0
6
-8
Sumber: afc.com
Ket: M (menang), S (seri), K (kalah), MG (memasukkan gol), KG (kemasukan gol), SG (selisih gol)

Statistik Lengkap Pertemuan Indonesia vs Korea Selatan

Liputan6.com, Jakarta : Timnas U-19 akan menghadapi Korea Selatan di laga penting ketiga kualifikasi Piala Asia U-19. Ini menjadi pembuktian bagi Evan Dimas dan kawan-kawan akan ketangguhan mereka menghadapi tim kuat di Asia Tenggara ini.
Berdasarkan statistik pertemuan yang terekam diRSSSF.com (perekam data statistik sepak bola), ada sekitar 53 pertemuan antara Indonesia menghadapi Korea Selatan sejak 30 April 1953. Bagaimana rekornya? Indonesia memang banyak kalah dari Korea Selatan.
Kendati demikian, Indonesia pun pernah mencatatkan hasil fantastis. Indonesia pernah mengalahkan Korea Selatan di sebuah turnamen pada 1972. Pada September 1962, Indonesia pun pernah mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-0 di turnamen Piala Merdeka Malaysia.
Pertemuan dengan Korea Selatan yang tercatat di RSSF ini memang berkisar pada pertandingan timnas senior, tapi ini bisa dijadikan inspirasi bagi Evan Dimas dan kawan-kawan. Dulu, kita memang pernah bisa mengimbangi Korea Selatan. Indonesia kerap bertemu di Piala Merdeka Malaysia, Piala Raja Thailand, Asian Games dan juga Piala Asia. (Def)
Berikut data lengkap pertemuan Indonesia vs Korea Selatan (Berbagai Event):

Jawa Timur Bisa Bentuk "Timnas" Sendiri?


Timnas Senior - NET
Seputar Timnas - Klub-klub sepak bola Jawa Timur memberikan kontribusi besar pada tim nasional (Timnas) Indonesia pada 2013 ini. Bisa dibilang tahun ini merupakan kegemilangan sepakbola Jawa Timur jika diukur dari keterlibatan pemain di timnas Merah-Putih.

Mengintip skuad Timnas U-23 dan Timnas U-19 sekarang, tak banyak yang menyadari provinsi yang memiliki paling banyak klub profesional ini bisa membentuk ‘timnas’ sendiri. Itu karena banyaknya skuad yang terlibat di Garuda Muda, selain ada pemain muda yang setidaknya pernah berpengalaman di timnas.

Menariknya, bukan hanya tim besar saja yang ikut berkontribusi mengirimkan pemain ke timnas. Ada pula klub amatir (Persinga Ngawi), klub Divisi Utama (Persekap Pasuruan), bahkan klub yang sudah dilikuidasi seperti Persebaya 1927 dan Persema Malang.

Kendati klub-klub besar seperti Arema Cronous menyumbangkan banyak pemain ke Timnas U-23, nyatanya yang berprestasi adalah pemain dari level di bawahnya. Sebut saja skuad Timnas U-19 yang beberapa waktu lalu memenangi AFF U-19 Youth Championship 2013 di Sidoarjo.

Ada Sahrul Kurniawan (Persinga Ngawi), Muchlis Hadi Ning dan Fatchurrohman (Persekap Pasuruan), Paulo Sitanggang (Persid Jember), serta Dimas Drajat (Persegres Gresik United) dan Evan Dimas (Persebaya 1927). Jika skuad U-19 digabung dengan U-23, maka sudah mencukupi untuk membentuk sebuah tim. 

Mulai komposisi kiper hingga pemain depan, Jawa Timur ternyata memiliki skuad di luar dugaan dan sangat menjanjikan. Komposisi di bawah ini memberikan gambaran kekuatan ‘timnas’ U-23 Jawa Timur, dengan asumsi memakai pola ofensif 4-3-3.

-Penjaga Gawang
Kiper milik Arema Cronous Kurnia Meiga bakal menjadi penjaga gawang utama dan tidak perlu diragukan lagi kiprahnya. Dia sudah snagat berpengalaman di berbagai level, baik Timnas U-23 maupun Timnas Senior, dan masih menjadi penangkap bola terbaik di negeri ini. Sekarang Meiga tergabung dalam pemusatan latihan Timnas U-23 di Yogyakarta. Di belakang dia, kiper Arema lainnya M Natsir yang berusia 21 tahun dan pernah memperkuat Timnas U-23 bisa menjadi cadangan. Kiper ketiga bisa ditempati Dimas Galih Pratama milik Persebaya Surabaya yang juga kenyang pengalaman di timnas muda.

-Defender
Satu-satunya posisi yang agak terbatas di ‘timnas’ Jawa Timur adalah bek tengah. Hanya ada nama pemain Timnas U-19 Sahrul Kurniawan (Persinga Ngawi) yang berposisi asli bek tengah. Namun itu bisa direkayasa karena mantan Timnas U-23 milik Arema Yericho Kristiantoko bisa dipaksakan menjadi centre back. 

Di sisi kanan pertahanan masih ada M Dimas Drajat (Persegres Gresik United) yang kini tergabung Timnas U-19. Skuad Arema Johan A Farizi yang berjibaku bersama Timnas U-23 bisa berposisi sebagai bek kiri. Alfarizi bisa bergantian dengan bek kiri Persekap Pasuruan Fatchurrohman yang berjaya bersama Timnas U-19 di AFF U-19 Youth Championship 2013 silam.

-Midfielder
Jika lini belakang sedikit terbatas, ‘Timnas’ Jawa Timur sangat kaya di lapangan tengah. Ada banyak pemain dengan kemampuan setara di sektor ini, sebut saja pemain Timnas U-19 Evan Dimas (Persebaya 1927), Paulo Sitanggang (Persid Jember) dan Dio Permana (Persema Malang), serta beberapa penggawa Arema Cronous yang saat ini terlibat di Timnas U-23 yakni Egi Melgiansyah, Hendro Siswanto dan Dedi Kusnandar. Jika memakai formasi 4-3-3, tiga pemain di tengah bisa diisi Egi sebagai gelandang bertahan, serta dua pemain menyerang Evan Dimas dan Hendro Siswanto. 

Kemampuan Paulo Sitanggang, Dedi Kusnandar, serta Dio Permana, juga setara dengan ketiga pemain itu. Masih kurang? Ada Joko Sasongko yang berkostum Arema dan pernah menjadi langganan Timnas U-23.

-Striker
Bicara pemain depan atau striker, Jawa Timur adalah gudangnya jika diukur dari kirpah Timnas U-23 dan Timnas U-19 sekarang. Di timnas U-23 ada dua penggawa Arema Cronous Dendi Santoso dan Sunarto, Fandi Eko Utomo yang mewakili Persela Lamongan, serta Andik Vermansyah yang membawa bendera Persebaya 1927. 

Sedangkan di level bawahnya alias U-19, Muchlis Hadi Ning milik Persekap Pasuruan juga menjadi asset vital timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Jika lima tukang gedor itu belum cukup, masih ada pemain Arema Irsyad Maulana yang memiliki pengalaman bersama timnas dan disebut-sebut bintang masa depan Singo Edan. Muchlis yang spesialis striker utama atau centre forward, bisa didukung akselerasi dan kecepatan Andik, Sunarto, Dendi Santoso, serta Irsyad di sektor sayap.

Timnas Senior Akan Melihat Garuda Jaya di GBK

Seputar Timnas - Timnas Indonesia senior dijadwalkan hadir langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (12/10/2013) malam nanti, untuk mendukung perjuangan Evan Dimas dan kawan-kawan melawan Korea Selatan pada pertandingan terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19. 

"Iya kata pelatih begitu (menyaksikan timnas U-19)," jelas salah satu penggawa timnas, Titus Bonai, saat dikonfirmasi Kompas.com.

Timnas senior berangkat dari Malang setelah merampungkan pemusatan latihan tim nasional sejak awal Oktober lalu. Pelatnas tersebut bagian dari persiapan Boaz Solossa dan kawan-kawan jelang melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2015, Selasa (15/10/2013). Pasukan Jacksen F Tiago tersebut dijadwalkan tiba di Jakarta pada sore nanti. 

"Namun, kami masih di bandara Malang karena pesawat kita tertunda," tutur pemain Semen Padang tersebut. 

Tibo berharap timnas U-19 bisa memenangkan pertandingan nanti. Garuda Jaya wajib meraih tiga poin demi memastikan tiket ke putaran final Piala Asia U-19 2014 di Myanmar. 

"Semoga sukses dan bisa menang melawan Korea Selatan. Korsel merupakan salah satu negara yang sangat ditakuti di sepak bola," pungkas pemain asal Papua tersebut.[